Seperti banyak engineer yang bekerja di laboratorium, saya sering menemukan instrumen yang secara hardware masih berfungsi dengan baik, tetapi softwarenya sudah sangat ketinggalan zaman. Salah satu contohnya adalah perangkat NMR Oxford lama yang saya miliki. Instrumen ini masih bisa menghasilkan data dengan baik, tetapi antarmuka penggunanya sangat terbatas — hanya layar kecil tanpa laporan, tanpa grafik, dan hanya menyimpan dua file .txt
di mini PC lokal.
Daripada menerima keterbatasan itu, saya memutuskan untuk membangun sesuatu yang lebih baik.
Masalah yang Dihadapi
Sistem NMR ini hanya menghasilkan dua file teks:
-
Satu file berisi data sinyal mentah (FID)
-
Satu lagi berisi parameter pengukuran
Itu saja. Tidak ada grafik, tidak ada ekspor otomatis, dan tidak bisa diakses dari perangkat lain. Padahal ini alat ilmiah yang nilainya tinggi — tetapi pengalamannya sangat tidak praktis.
Tujuan yang Ingin Dicapai
Saya ingin membangun antarmuka modern, interaktif, dan bisa dikonfigurasi — tanpa mengubah perangkat kerasnya, hanya dengan membuat aplikasi web sederhana yang membaca file output-nya. Harus ringan, cepat, dan bisa diakses dari perangkat mana pun di lab.
Solusi yang Saya Bangun
Saya membuat aplikasi web berbasis Flask (Python), HTML, dan framework frontend ringan. Fitur-fitur utamanya:
-
Membaca file
.txt
dari output NMR -
Menampilkan hasil dalam bentuk tabel dengan timestamp dan nama sampel
-
Memungkinkan input dan penyesuaian nilai T1 dan T2
-
Menghitung nilai SFC (solid fat content), S1, dan S2 secara otomatis
-
Tombol aksi untuk melihat grafik, parameter, dan ekspor ke PDF
-
Antarmuka responsif — bisa dibuka di HP, tablet, laptop, bahkan layar TV di lab
Tampilan Antarmuka
Setiap baris hasil menampilkan:
-
Waktu pengambilan data
-
Nama sampel
-
Kolom input untuk T1 dan T2
-
Nilai hasil perhitungan SFC, S1, dan S2
-
Tiga tombol:
-
Lihat grafik
-
Lihat parameter
-
Ekspor PDF
-
Aplikasi web ini dijalankan di mini PC yang terhubung langsung ke NMR. Bisa diakses melalui browser dari jaringan lokal — jadi bisa dipakai di mana saja di lingkungan lab.
Kenapa Ini Penting
Walaupun perangkat kerasnya sudah tua, prinsip kerjanya masih sah dan bisa diandalkan. Yang hilang hanya antarmuka pengguna yang modern. Dengan alat ini, saya bisa menganalisis, menafsirkan, dan membagikan hasil dengan jauh lebih efisien.
Saya tidak perlu lagi mengandalkan layar kecil atau software vendor yang terbatas. Aplikasi ini memberikan fleksibilitas dan visibilitas yang jauh lebih baik terhadap hasil pengukuran.
Pelajaran yang Saya Dapat
Saya bukan programmer profesional. Latar belakang saya adalah teknik elektro dan instrumentasi. Tapi dengan sedikit Python dan semangat ingin tahu, saya bisa membangun sesuatu yang benar-benar berguna.
Proyek ini membuktikan bahwa kadang kita tidak perlu menunggu software yang lebih baik atau membeli upgrade mahal. Kita bisa membangun solusi sendiri — bahkan kalau hanya berangkat dari file .txt
.
Penutup
Kalau kamu bekerja dengan instrumen laboratorium lama dan frustrasi dengan keterbatasannya, mungkin kamu juga bisa membangun antarmuka sendiri. Tidak perlu mengutak-atik perangkat keras — cukup buat antarmuka modern yang membaca data lamanya.
Proyek kecil ini sudah menghemat waktu saya, meningkatkan akurasi, dan membuat NMR ini jadi jauh lebih bermanfaat. Saya masih mempertimbangkan apakah akan membagikan kode sumbernya, tapi saya ingin membagikan kisah ini — siapa tahu bisa menginspirasi orang lain untuk melakukan hal serupa.